JOKOWI HABISI PRABOWO TANPA BELAS KASIH DALAM DEBET PERDANANYA
Acara debat capres semalam, meninggalkan kenangan indah bagi Prabowo Sandi karena panggung milik mereka. Namun ada beberapa hal yang mengganjal dihati, mungkin hanya bagi penulis tapi bisa juga anda juga yang menyaksikan acara debat capres semalam.
Yaitu, diksi jahat!
Ya, beberapa kali Prabowo diserang dengan pilihan kata atau diksi yang sangat kasar dan tidak pantas diucapkan di ruang publik semulia debat capres semalam. Karena ditonton jutaan rakyat Indonesia.
Beban Masa lalu , Otoriter, Kejahatan HAM, Rekam jejak kelam dan bejibun diksi kasar lainnya. Bahkan masalah Ratna Sarumpaet diulas secara vulgar dan tendensius padahal dalam kasus Ratna, Prabowo adalah korban.
Namun diksi jahat yang digunakan, menggiring semua orang untuk memvonish Prabowo sebagai pelaku kejahatan yang tidak pernah dia lakukan.
Diksi jahat lainnya dipakai untuk menyerang masalah internal partai gerindra yang secara etika politik tabu untuk dilakukan secara frontal dan terbuka oleh figur top level struktural seperti jokowi. Megawati-pun tidak akan tega melakukan hal tersebut kepada Prabowo.
Mungkin jokowi lupa atau pura-pura lupa bahwa orang yang dia serang habis-habisan dengan diksi jahat semalam adalah orang yang berjasa terhadap dirinya.
Konyolnya lagi, jokowi membanggakan prestasi pencapaian karir politiknya di depan Prabowo dan masyarakat Indonesia tanpa sedikitpun rasa sungkan atau ucapan terima kasih ke Prabowo padahal semua tahu jokowi tanpa Prabowo bukan apa-apa!
Ketika diserang masalah gerindra, Prabowo sempat mengeluhkan seharusnya jokowi jangan masuk ke ranah internal partai gerindra. Namun sepertinya jokowi gelap mata dan terus menerus mengeluarkan diksi jahat yang memojokkan Prabowo.
Jokowi sepertinya tidak sadar bahwa setiap Kali diksi jahat tersebut keluar dari mulutnya maka setiap kali itu pula terlihat raut wajah jokowi menjadi sinis dan bengis.
Padahal, Prabowo selalu membela jokowi di pidato-pidatonya dan melarang pelecehan pribadinya karena yang dikritik adalah kebijakannya yang tidak pro rakyat sebagai Presiden. Bukan sebagai manusianya.
Sah-sah saja melakukan gimmick politik namun apakah harus menggunakan diksi jahat?
Buktinya Prabowo Sandi mampu menahan diri dan tampil elegan dengan data dan fakta yang sudah mereka persiapkan. Sehingga enak untuk dilihat sebagai pendidikan politik bukan tendensius untuk mengalahkan lawan.
Saya yakin, pendukung jokowi juga pasti kecewa dengan penampilan jokowi yang agresif menggunakan diksi jahat ke Prabowo.
Padahal, sebenarnya dengan menggunakan diksi jahat malah menyusahkan jokowi sendiri. Pertama raut wajah yang tidak bersahabat tentu akan menjadi penilaian utama masyarakat.
Selain itu, jokowi malah tidak fokus terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh panelis maupun lawan debatnya, Prabowo Sandi. Jokowi terlihat ngawur!
Mensana incorporesano, pertanyaannya kesana jawabannya kesono! Gak nyambung dan tidak substantif sama sekali.
Semoga pada debat capres berikutnya jokowi berendah hati mengurangi diksi jahat untuk downgrade Prabowo. Karena selain tidak etis juga tidak bagus sebagai tontonan edukasi politik.
Sebagai pendukung Prabowo, saya sih senang-senang saja karena menguntungkan Prabowo. Tapi sebagai rakyat Indonesia, kami berhak tontonan elegan dan mendapatkan informasi jelas berdasarkan fakta tentang permasalahan bangsa ini dari Presiden yang kehidupannya dibiayai oleh keringat rakyat!
Belum ada Komentar untuk "JOKOWI HABISI PRABOWO TANPA BELAS KASIH DALAM DEBET PERDANANYA"
Posting Komentar